Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mengandung lima nilai dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk dalam bidang politik di lingkungan kampus.
Dalam konteks lingkungan kampus, terdapat tiga contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa dan civitas academica. Pertama, adalah sikap toleransi dan menghormati perbedaan pendapat. Dalam lingkungan kampus yang heterogen, mahasiswa dituntut untuk mampu menerima perbedaan pendapat dengan sikap terbuka dan menghargai keragaman. Hal ini mencerminkan nilai Persatuan Indonesia dalam Pancasila.
Kedua, adalah partisipasi aktif dalam kegiatan demokrasi kampus. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat juga memiliki hak dan kewajiban untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan di lingkungan kampus. Dengan ikut serta dalam kegiatan organisasi, pemilihan umum mahasiswa, dan diskusi publik, mahasiswa dapat mewujudkan nilai Kerakyatan dalam Pancasila.
Ketiga, adalah sikap keadilan dalam memperjuangkan hak-hak mahasiswa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa dituntut untuk memiliki sikap kritis dan progresif dalam menuntut keadilan dalam lingkungan kampus. Hal ini merupakan implementasi dari nilai Keadilan sosial dalam Pancasila.
Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan kampus, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan kampus yang demokratis, inklusif, dan berkeadilan. Sehingga, visi dan misi perguruan tinggi dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas dapat terwujud dengan baik.
Referensi:
1. “Pancasila sebagai Dasar Negara”,
2. “Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat”, 1.2/2
3. “Pancasila sebagai Ideologi Terbuka”,
